AYAT DAN HADITS TENTANG KEADILAN DAN
KESEJAHTERAAN
1.
KEADILAN
Keadilan
asal kata dari “ adil”, dan dalam bahasa Arab yaitu “ adl” yang bermakna
“sama”. Adapun dalam KBBI, Adil diartikan tidak memihak/ tidak berat sebelah,
berpihak kepada kebenaran dan tidak sewenang-wenang. Mengenai konsep keadilan
sebagaimana firman Allah QS. Al-Maidah: 8
Artinya:
“ Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai orang-orang yang selalu
menegakkan keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu ntuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
Dalam
sebuah hadits, Rasulullah SAW memberikan janji kebahagiaan kepada orang yang
berlaku adil dalam sabdanya yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra “ Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil
akan berada diatas punggung yang terbuat
dari cahaya disebelah kanan Allah azza wa jalla dan kedua sisinya dalam
keadaan baik, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hokum, dalam keluarga
dan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka”. (HR. Muslim)
Allah
menyuruh umatnya untuk berlaku adil, sebagaimna firman Allah QS. An-Nahl:90
Artinya: “
Sesungguhnya Allah menyuruh (Kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, member
bantuan kepada kerabat dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia member pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran”.
Dalam
ayat lain juga dijelaskan ntuk menetapkan suatu hokum haruslah berlaku adil,
dalam firman Allah QS. An-Nisa: 5
Artinya: “
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya
dan apabila kamu menetapkan hokum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu.
Sungguh Allah maha mendengar dan maha melihat.
2.
KESEJAHTERAAN
Kesejahteraan berasal dari
kata sejahtera, aman sentosa, makmur, ketenteraman, kesenangan hidup, dan lain
sebagainya. Kesejahteraan juga berarti kondisi yang menghendaki terpenuhinya
kebutuhan dasar bagi individu atau kelompok baik berupa kebutuhan sndang,
pangan dan papan.Adapun kesejahteraan social menurut Quraisy Shihab yaitu
tercermin di surga yang dihuni oleh nabi Adam as dan Siti Hawa yang merupakan
kesejahteraan surgawi yang diinginkan oleh makhluk yang hidup di dunia ini.
Allah SWT berfirman dalam QS. At- Thaha: 117-119
Artinya: “Maka
Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan
bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua
dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka, Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan
telanjang, Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan
ditimpa panas matahari di dalamnya”.
Dalam ayat lain dijelaskan
mengenai kesejahteraan yang telah Allah berikan dengan beberapa kenikmatan
hidup, sebagaimana Allah SWT berfirman:
Artinya: “
Dan sungguh kami telah menempatkan kamu dibumi dan disana kami sediakan sumber
penghidupan untukmu. ( Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” (QS. Al-A’raf:
10)
Jadi
dari beberapa ayat tentang kesejahteraan diatas dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya Allah telah memberikan kesejahteraan hidup berupa kebutuhan hidup
manusia yang tidak akan terhitung seberapa besar dan banyak nikmat yang telah
Allah berikan, tapi disisi lain kesejahteraan itu hanyalah kesejahteraan
duniawi saja, tapi yang abadi dan indah hanyalah kesejahteraan syurgawi, dan
disanalah semua keindahan hidup yang sebenarnya tercermin dan pada
kesejahteraan yang didapat didunia sifatnya hanyalah sementara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar